the let them theory karya Mel Robbins

November 2, 2025

the let them theory karya Mel Robbins

Kita semua pernah mengalaminya—perjuangan tanpa akhir dan melelahkan untuk mencoba mengendalikan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Entah itu opini rekan kerja, suasana hati pasangan, atau pilihan hidup anggota keluarga. Kita terus-menerus berusaha mengatur dunia di sekitar kita, yang pada akhirnya hanya menyisakan rasa lelah dan frustrasi.

Namun, bagaimana jika ada solusi yang sangat sederhana, yang hanya terdiri dari dua kata, tetapi telah mengubah hidup jutaan orang secara mendalam? Masuklah “Let Them Theory” dari Mel Robbins, sebuah konsep yang begitu kuat hingga menjadi judul buku terbarunya. Ini adalah sebuah pendekatan yang mengejutkan dan kuat untuk mengambil kembali kendali atas satu-satunya hal yang benar-benar bisa Anda kendalikan: diri Anda sendiri. Artikel ini akan menyaring beberapa wawasan paling berdampak dan kontra-intuitif dari teori yang mengubah hidup ini.

1. Teorinya Terdiri dari Dua Bagian: Let Them (Biarkan Mereka) + Let Me (Biarkan Saya)

Kesalahpahaman paling umum tentang “Let Them Theory” adalah menganggapnya hanya tentang “Biarkan Mereka”. Padahal, itu baru setengah dari cerita.

Bagian pertama, “Let Them” (Biarkan Mereka), adalah tindakan membebaskan diri Anda dari beban untuk mencoba mengatur atau mengendalikan apa yang orang lain lakukan, pikirkan, atau katakan. Ini adalah tentang melepaskan cengkeraman Anda pada hal-hal yang tidak akan pernah bisa Anda kontrol. Biarkan teman Anda tidak mengundang Anda. Biarkan rekan kerja Anda memiliki opini yang berbeda. Biarkan mereka.

Namun, bagian kedua—dan yang paling krusial—adalah “Let Me” (Biarkan Saya). Inilah langkah kekuatan sesungguhnya, di mana Anda merebut kembali energi dan otonomi Anda dengan mengambil tanggung jawab penuh atas respons dan tindakan Anda sendiri. Jika Anda hanya menggunakan “Let Them”, Anda bisa berakhir dengan perasaan superioritas dan terisolasi. Namun, “Let Me”-lah yang memberdayakan Anda untuk secara aktif menciptakan kehidupan yang Anda inginkan sebagai responsnya.

Bayangkan sebuah jungkat-jungkit. Ketika seseorang melakukan sesuatu yang menyakiti Anda, emosi negatif akan membebani Anda dan membuat Anda “turun”. Mengatakan “Let Them” seperti mendorong diri Anda dari tanah; Anda terbebas dari beban itu dan “naik” di atas rasa sakit awal. Namun, jika Anda berhenti di situ, Anda hanya akan duduk tinggi dalam kesendirian dan superioritas. “Let Me” adalah gerakan yang membawa Anda kembali ke keseimbangan, memfokuskan energi Anda pada tindakan Anda sendiri, dan mengembalikan kekuatan sepenuhnya ke tangan Anda.

2. Kebanyakan Orang Dewasa Adalah Anak Usia 8 Tahun dalam Tubuh Besar

Ini adalah konsep yang mengejutkan namun transformatif yang dibagikan oleh terapis Mel Robbins, Dr. Anne Davin. Ide intinya adalah: sebagian besar perilaku orang dewasa yang kita anggap jahat atau membuat frustrasi (seperti merajuk, perlakuan diam-diam, atau ledakan amarah) sebenarnya bukanlah serangan pribadi, melainkan tanda ketidakdewasaan emosional.

“Mel, most adults are just eight-year-old children inside of big bodies.”

Ketika Anda mulai melihat perilaku orang dewasa melalui lensa ini, perbandingannya menjadi sangat jelas:

  • Anak-anak merajuk di pojok. Orang dewasa memberikan perlakuan diam-diam (silent treatment).
  • Anak-anak melarikan diri. Orang dewasa menghindari konfrontasi.
  • Anak-anak mengamuk (tantrum). Orang dewasa meledak, mengirim pesan teks penuh amarah, dan meluapkan emosi.
  • Anak-anak membanting pintu. Orang dewasa juga membanting pintu.

Mengapa kerangka berpikir ini begitu kuat? Karena ini memungkinkan Anda untuk merespons dengan welas asih dan ketenangan, alih-alih kemarahan dan frustrasi. Anda menyadari bahwa Anda tidak sedang berhadapan dengan orang dewasa yang jahat, tetapi dengan seseorang yang tidak memiliki keterampilan untuk mengatur emosi mereka sendiri. Ini membebaskan Anda dari keharusan untuk menanggapi perilaku mereka secara pribadi, karena Anda sadar ini bukan tentang Anda—ini tentang kurangnya kemampuan mereka.

3. Upaya Anda untuk Mengubah Orang Lain Selalu Gagal—Gunakan Pengaruh, Bukan Tekanan

Kita semua memiliki keinginan untuk “memotivasi” orang yang kita cintai agar berubah menjadi lebih baik. Namun, menurut teori ini, upaya menekan orang lain untuk berubah selalu menjadi bumerang.

Kebenaran intinya jelas: “Orang hanya berubah ketika mereka merasa ingin.” Manusia secara alami terprogram untuk mencari kendali dan otonomi atas hidup mereka sendiri. Ketika Anda memberikan tekanan, Anda memicu perlawanan. Secara neurosains, otak kita terprogram untuk bergerak menuju apa yang terasa baik saat ini dan menghindari apa yang terasa menyakitkan. Perubahan sering kali terasa menyakitkan dalam jangka pendek, sehingga tekanan dari luar hanya akan membuat mereka semakin menghindar.

Solusinya bukanlah menyerah, tetapi mengubah pendekatan Anda dari tekanan menjadi pengaruh. Alih-alih mengomel atau memaksa, cara paling efektif untuk menginspirasi perubahan adalah dengan menerima mereka apa adanya (Let Them) dan fokus pada apa yang dapat Anda kendalikan: mencontohkan perubahan yang ingin Anda lihat (Let Me). Pengaruh Anda yang positif akan jauh lebih kuat daripada tekanan apa pun yang bisa Anda berikan.

4. Biarkan Orang Lain Memiliki Pikiran Buruk Tentang Anda

Ini mungkin ide paling radikal dan membebaskan dari “Let Them Theory”. Kebanyakan nasihat menyuruh kita untuk “berhenti peduli” pada pendapat orang lain, tetapi teori ini menawarkan pendekatan baru: secara aktif berikan orang lain kebebasan untuk menghakimi atau memiliki pikiran negatif tentang Anda.

Mel Robbins menceritakan kisah pribadinya di mana ia terlalu takut dihakimi sehingga tidak berani memposting apa pun tentang bisnisnya di media sosial selama dua tahun. Rasa takut akan pendapat orang lain telah menahannya. Terobosannya datang ketika dia menyadari kebenaran yang mengejutkan: bahkan orang-orang yang mencintai Anda pun memiliki pikiran negatif tentang Anda, dan itu normal. Fakta ini menghilangkan sengatan dari potensi penilaian orang asing atau kenalan.

Manusia rata-rata memiliki sekitar 70.000 pikiran setiap hari. Mencoba mengendalikan pikiran orang lain adalah tugas yang mustahil dan melelahkan. Ketika Anda berhenti mencoba mengendalikan hal yang tidak dapat dikendalikan ini, Anda membebaskan sejumlah besar energi. Energi ini kemudian dapat Anda arahkan untuk menjalani hidup Anda sendiri dengan cara yang membuat ANDA bangga, terlepas dari apa yang orang lain pikirkan.

——————————————————————————–

Kesimpulan: Era Let Me Anda Telah Tiba

Inti dari “Let Them Theory” bukanlah tentang mengabaikan dunia, melainkan tentang menguasainya dari dalam. Kekuatan dan kedamaian sejati tidak datang dari mengendalikan lingkungan di sekitar Anda, tetapi dari menguasai respons Anda terhadapnya. Teori ini pada akhirnya bukan tentang “mereka”, melainkan tentang “Anda” dan bagaimana Anda merebut kembali kekuatan Anda.

Teori ini membebaskan Anda dari beban yang tidak perlu dan mengembalikan fokus Anda ke tempat yang paling penting: tindakan, pilihan, dan kebahagiaan Anda sendiri. Era Let Me Anda telah tiba. Langkah pertama apa yang akan Anda ambil untuk diri Anda sendiri, sekarang juga?